Terjemah Taisirul ‘Allam Syarah ‘Umdatul Ahkam Jilid 1 Kitab Thaharah, Shalat, Zakat, Jenazah, Puasa, Haji Syaikh Abdullah Alu Bassam Cahaya Tauhid Press. Terjemah Taisirul ‘Allam Syarah ‘Umdatul Ahkam Jilid 1 Kitab Thaharah, Shalat, Zakat, Jenazah, Puasa, Haji Syaikh Abdullah Alu Bassam Cahaya Tauhid Press.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه -: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قال: إذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ فِي أَنْفِهِ مَاءً, ثُمَّ لِيَنْتَثِرْ, وَمَنْ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ, وَإِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا فِي الإِنَاءِ ثَلاثاً، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ. وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ: ((فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمِنْخَرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ)). وَفِي لَفْظٍ: ((مَنْ تَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْشِقْ 4 - “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “'Jika salah seorang dari kalian berwudlu hendaklah dengan memasukkan air ke dalam hidung, barangsiapa beristinja' dengan batu hendaklah dengan bilangan ganjil. Dan jika salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, hendaklah membasuh kedua telapak tangannya sebelum memasukkannya dalam bejana (air wudlunya) sebanyak tiga kali, sebab salah seorang dari kalian tidak tahu ke mana tangannya bermalam.”. Dalam redaksi Imam Muslim: “maka hendaklah dia menghirup air dengan kedua lubang hidungnya”.
Dalam satu redaksi: “Barangsiapa yang berwudhu maka hendaklah menghirup air dengan kedua lubang hidungnya”. (Shahih Bukhari, no. 162 dan Shahih Muslim, no.278, 237). وَلِمُسْلِمٍ: لا يَغْتَسِلُ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ وَهُوَ جُنُبٌ 5 - “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing pada air yang tidak mengalir, lalu mandi darinya.” (Sahih Bukhari, no.239 dan Shahih Muslim, no.282) Dan (dalam redaksi) Imam Muslim: “Janganlah salah seorang di antara kalian mandi dalam air yang menggenang (diam), sedang dia dalam keadaan junub.” (Shahih Muslim, no.283). وَلَهُ فِي حَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: إذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي الإِناءِ فَاغْسِلُوهُ سَبْعاً وَعَفِّرُوهُ الثَّامِنَةَ بِالتُّرَابِ 7 - Dan (dalam redaksi) beliau (Imam Muslim) dalam hadits Abdullah bin Mughaffal; bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seekor anjing menjilat pada suatu wadah, maka kalian cucilah ia tujuh kali, dan gosoklah dengan tanah pada pencucian yang kedelapan.” (Shahih Muslim, no.280). التَّوْرُ: شِبْهُ الطَّسْتِ 9 - “Dari ‘Amr bin Yahta Al-Mazini dari ayahnya, ia berkata; 'Aku pernah menyaksikan 'Amr bin Abu Hasan bertanya kepada 'Abdullah bin Zaid tentang wudlunya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia minta diambilkan satu gayung air, kemudian ia memperlihatkan kepada mereka cara wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Ia menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan, kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangannya dua kali sampai ke siku. وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ: رَأَيْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَتَوَضَّأُ, فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ حَتَّى كَادَ يَبْلُغُ الْمَنْكِبَيْنِ, ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ حَتَّى رَفَعَ إلَى السَّاقَيْنِ, ثُمَّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ: إنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرَّاً مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ.
فَمَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ وَتَحْجِيلَهُ فَلْيَفْعَلْ 11 - Dari Nu’aim Al-Mujmir, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: “Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah berseri-seri karena sisa air wudlu, maka barangsiapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya hendaklah ia lakukan.” Dan dalam redaksi Imam Muslim: 'Aku melihat Abu Hurairah berwudlu, ia membasuh muka dan dan kedua tangannya hingga hampir sampai lengan, kemudian ia membasuh kedua kakinya hingga kedua betis. Kemudian ia berkata, 'Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah berseri-seri karena sisa air wudlu, maka barangsiapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya hendaklah ia lakukan.” (Shahih Bukhari, no.136 dan Shahih Muslim, no.246).